Sabtu, 05 Juli 2014
Analisa laporan keuangan merupakan
proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan
tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai
kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan
sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan
analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih
sederhana.
Tujuan analisis keuangan
adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan
untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisa rasio mencakup
mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan
periode fiskal yang lain, dan perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang
baku. Analisis ini memberikan masukan terhadap derajat perbandingan dan relatif
pentingnya pos-pos laporan keuangan dan dapat membantu dalam mengevaluasi
efektifitas kebijakan operasi, investasi, pendanaan dan retensi laba yang
diambil manajemen.
Analisa laporan keuangan sebenarnya
banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa
rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.
Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan
keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca
dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan
kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio
keuangan adalah :
a. Rasio Likuiditas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :
1) Current Ratio
2) Acid Test Ratio
3) Cash Position Ratio
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :
1) Current Ratio
2) Acid Test Ratio
3) Cash Position Ratio
b. Rasio Solvabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :
1) Total Debt To Equity Ratio
2) Total Debt To Total Assets Ratio
3) Long Term Debt To Equity
4) Long Term Debt To Total Assets
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :
1) Total Debt To Equity Ratio
2) Total Debt To Total Assets Ratio
3) Long Term Debt To Equity
4) Long Term Debt To Total Assets
c . Rasio Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :
1) Return On Equity (ROE)
2) Return On Assets (ROA)
3) Net Profit Margin
4) Gross Profit Margin
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :
1) Return On Equity (ROE)
2) Return On Assets (ROA)
3) Net Profit Margin
4) Gross Profit Margin
Tujuan analisis keuangan adalah
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk
menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Terdapat dua alat penting dalam
melakukan analisis keuangan :
a. Analisis Rasio
Analisis ini mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiscal yang lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
b. Analisis Arus Kas
Analisis ini berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodic. Misalkan, apakah perusahaan telah menghasilkan arus kas yang positif dari operasinya.
a. Analisis Rasio
Analisis ini mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiscal yang lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
b. Analisis Arus Kas
Analisis ini berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodic. Misalkan, apakah perusahaan telah menghasilkan arus kas yang positif dari operasinya.
1. Analisis Rasio
Ada dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional :
Ada dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional :
- Apakah perbedaan
lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang
signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan
dari Negara yang berbeda?
- Seberapa jauh
perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi local
memperngaruhi interpertasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun
pengukuran akuntansi dari negeri yang berbeda disajikan ulang agar
tercapai “ daya banding akuntansi”? Sejumlah bukti yang kuat
menunjukkan adanya perberdaan besar antarnegara dalam profitabilitas,
pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal
dari factor akuntansi dan non akuntansi.
- Seberapa besar
perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan
prinsip-prinsip akuntansi nasional ? Ratusan perusahaan non AS yang
mencatatkan saham di Bursa-bursa efek AS melakukan pengungkapan
rekonsiliasi berupa catatan kaki yang memberikan bukti terhadap pernyataan
ini, setidaknya dalam konteks perbedaan antara nilai akuntansi berdasarkan
GAAP AS dan berdasarkan GAAP non AS.
Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi laporan keuangan oleh emiten asing yang disusun oleh SEC cukup informasi. Sekitar separuh dari 528 emiten non AS yang diteliti mengungkapkan perbedaan yang material antara laba yang dilaporkan laporan keuangannya mereka dengan laba bersih menurut GAAP AS. Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah : - Depresiasi dan
amortisasi
- Biaya yang
ditangguhkan
- Pajak tangguhan
- Pensiun
- Transaksi mata
uang asing
Penelitian ini menunjukan bahwa
lebih dari 2/3 emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material
melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba
menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba
lebih besar dari 25%. dua puluh lima dari 87 emiten yang melaporkan bahwa laba
berdasarkan GAAP AS lebih besar daripada berdasarkan GAAP non AS melaporkan
perbedaan lebih besar dari 25%. Hasil yang sam juga ditemukan untuk
rekonsiliasi ekuitas pemegang saham. Secara keseluruhan, bukti dalam studi SEC
ini menunjukan bahwa perbedaan laporan keuangan menurut GAAP AS dan GAAP non AS
sangat material untuk kebanyakan perusahaan.
2. Analisis Arus Kas
Laporan arus kas yang sangat mendetal sangat diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah Negara yang jumlahnya semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khusunya dalam analisis internasional karena tidak telalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainya dengan menyelesaikan laba berbasis actual.
Laporan arus kas yang sangat mendetal sangat diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah Negara yang jumlahnya semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khusunya dalam analisis internasional karena tidak telalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainya dengan menyelesaikan laba berbasis actual.
Mekanisme untuk Mengatasi
Untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi lintas Negara, beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan membatasinya analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
Untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi lintas Negara, beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan membatasinya analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
Sumber :
Choi D.S. Frederick &
Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 2. Jakarta : Salemba
Empat.
0 komentar:
Posting Komentar