Selasa, 01 April 2014
Standar dan praktik akuntansi di setiap negara,
merupakan hasil dari interaksi yang kompleks diantara faktor ekonomi, sejarah,
kelembagaan, dan budaya. Di bawah ini, akan dibahas mengenai delapan
faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi. Diantaranya; sumber pendanaan,
sistem hukum, perpajakan, ikatan politik dan ekonomi, inflasi, tingkat
perkembangan ekonomi, tingkat pendidikan, dan budaya. Penjelasannya adalah
sebagai berikut :
Delapan faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi :
1. Sumber
Pendanaan
Pada negara yang
memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik
manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu
investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait. Sedangkan dalam
Negara yang menerapkan sistem berbasis kredit, memiliki fokus atas perlindungan
kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem
Hukum
Dunia barat
mempunyai dua orientasi dasar yaitu hokum kode (sipil) dan hokum umum (kasus).
Hokum kode diambil dari hokum Romawi dan kode napoleon. Di Negara-negara yang
menerapkan hokum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hokum nasional dan
cenderung sangat lengkap serta mencakup banyak prosedur. Sedangkan hukum umum
berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh
kasus dalam kode yang lengkap. Aturan akuntansi menjadi adaptif dan inovatif
karena ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta.
3. Perpajakan
Di kebanyakan
Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan
harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya guna
keperluan pajak. Namun, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah,
kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu,
yang berbeda dengan prinsip akuntansi keuangan.
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
Banyak Negara
berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan oleh bangsa lain,
entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri. Seperti contoh sistem
pencatatan double entry yang berawal di italia kemudian menyebar di
Eropa; Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah
kekuasaannya; pendudukan jerman pada saat Perang Dunia II menyebabkan Perancis
menerapkan plan comptable. USA memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya
USA di Jepang pada saat Perang Dunia II.
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan
distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan
(tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun
perusahaan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini
mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti penilaian
aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector
manufaktur menjadi semakin kurang penting.
7. Tingkat
Pendidikan
Standar praktik
akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative, misalnya, tidak
akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Budaya berarti
nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi budaya
mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara.
Faktor – faktor
yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional, juga membantu menjelaskan
perbedaan akuntansi antar bangsa. Delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi di atas, yang mana diantaranya; sumber pendanaan, sistem hukum,
perpajakan, ikatan politik dan ekonomi, inflasi, tingkat perkembangan ekonomi,
tingkat pendidikan, dan budaya; berpengaruh secara signifikan terhadap
berkembangnya akuntansi di dunia.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar