PEREKONOMIAN INDONESIA DI MATA DUNIA

Jumat, 06 Mei 2011

Krisis perekonomian global yang meluluhlantakkan perekonomian negara adidaya Amerika Serikat dan negara maju lainnya, mengakibatkan mata dunia tertuju kepada negara-negara berkembang yang punya potensi menjanjikan. 4 negara berkembang yang dianggap masih berpotensi bagus karena pertumbuhannya yang pesat disebut juga dengan BRIC, yakni singkatan dari Brazil, Rusia, India, dan Cina.

Kondisi dan outlook perekonomian Cina dan India sudah cukup sering dibahas. Namun bagaimana dengan kondisi dan outlook perekonomian Brazil dan Rusia? Lalu negara mana lagi yang berpotensi untuk masuk dalam kategori BRIC ini? Berikut ulasannya.

Perekonomian Brazil memang jatuh ke dalam jurang resesi setelah GDP dilaporkan merosot 1.8% pada kuartal I ini, secara year-on-year. Ini merupakan resesi yang pertama kali terjadi sejak tahun 2003 yang lalu. Hanya saja, pelemahan ini lebih kecil dari ekspektasi, dan perekonomian Brazil tetap dilirik seiring dengan pemulihan yang diyakini akan terjadi pada tahun ini.

Faktor yang menopang perekonomian Brazil adalah konsumsi rumah tangga yang mencapai 444 miliar Real Brazil di kuartal I 2009, naik 6.2% dibandingkan tahun lalu. Sehingga, ini membantu dalam menutupi kemerosotan di sektor industri yang anjlok 9.3%. Selain itu, stimulus fiskal dan moneter yang digelontorkan pemerintah juga membantu dalam menghambat pelemahan ekonomi. Sejauh ini, sejak Januari lalu bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 450 basis poin.

Menurut OECD, meskipun diperkirakan pada tahun ini perekonomian Brazil akan kontraksi sebanyak 0.8%, hanya saja pada semester II tahun ini akan mulai pulih, dan selanjutnya tumbuh dengan solid pada tahun 2010. Salah satu faktor utamanya adalah permintaan domestik yang kuat didukung oleh kebijakan stimulus pemerintah, yang masih mempunyai ruang lebar untuk memangkas suku bunga.

Rusia mengalami pukulan yang cukup kuat dari resesi. Hal ini ditunjukkan dari angka yang dirilis pemerintah Rusia yakni perekonomian berkontraksi sebesar 10.2% pada periode Januari hingga Mei, dibandingkan tahun lalu. Pemicunya adalah harga minyak yang sempat anjlok tajam, dan permintaan akan bahan tambang juga merosot. Saat ini, menurut Energy Information Administration (EIA), Rusia merupakan produsen energi terbesar di dunia dan menguasai cadangan gas alam terbesar di dunia.

Dalam hal memproduksi minyak, Rusia berada di peringkat 2 di bawah Arab Saudi. Gazprom, perusahaan gas alam terbesar di dunia yang dimiliki Rusia, menurut UBS punya kontribusi 6% terhadap GDP Rusia, sehingga berperan kuat dalam merosotnya GDP Rusia.

Seiring dengan menguatnya harga minyak dan komoditas akibat pulihnya permintaan global, maka ini menjadikan Rusia kembali dilirik. Beberapa faktor yang mendukung pemulihan di Rusia antara lain adalah potensi pendapatan dari perusahaan Rusia terutama sektor energi, menguatnya harga minyak yang dapat menurunkan defisit anggaran Rusia, serta bursa saham yang rally cukup impresif. OECD memperkirakan bahwa GDP Rusia akan melemah 6.9% tahun ini, dan pada tahun 2010 bisa tumbuh 3.7%. Sementara itu, menurut World Bank kontraksi tahun ini mencapai 7.9%, karena menurut mereka dampak penguatan harga komoditas tidak akan berpengaruh langsung terhadap perekonomian Rusia.

BRIC merupakan kelompok yang berisikan negara-negara dengan perkembangan yang pesat. Terdapat pendapat bahwa Indonesia cocok untuk masuk ke dalam klasifikasi negara BRIC, diantaranya adalah Morgan Stanley. Menurut Chetan Ahya, ekonom dari Morgan Stanley, Indonesia patut diperhitungkan untuk masuk ke dalam BRIC seiring dengan keunggulan yang dimiliki diantaranya stabilitas politik, keuangan pemerintah yang membaik, keunggulan demografi dan kekayaan sumber daya alam.

IMF memperkirakan bahwa Indonesia tahun ini akan tumbuh 4%, menjadikannya perekonomian dengan pertumbuhan terpesat di Asia Tenggara. Sementara Morgan Stanley mengekspektasikan tumbuh 3.7%. Menkeu Sri Mulyani juga optimis bahwa pertumbuhan 7% akan segera dicapai pada tahun 2011 mendatang. Hanya saja, menurut laporan Morgan Stanley tersebut, Indonesia masih punya kekurangan utama yakni kualitas pendidikan.


Sumber : http://bukucatatan-part1.blogspot.com/2009/07/perekonomian-indonesia-juga-terbaik.html

0 komentar:

Posting Komentar