MULAILAH BELAJAR HIDUP MANDIRI!

Jumat, 12 November 2010

Oleh Syaiful Mustaqim

PERNAHKAH SwaraMuda semua berpikir sejenak akan kerjakeras bokap serta nyokap? Kerjakeras membanting tulang, memeras keringat hanya untuk mengongkosi biaya sekolah atau kuliahmu. Boleh dibilang, mereka tidak ada rasa patah semangat untuk mencari harta itu. Sebagai timbal balik, mestinya kamu bersyukur pada Tuhan lebih-lebih buat ortu: setidaknya dengan rajin belajar maupun torehan-torehan prestasi akademik juga non-akademik.

Prestasi yang membanggakan itu barangkali menjadi tebusan dari kerjakeras mereka. Tentu, mereka bahagia manakala anaknya berprestasi. Sebaliknya, ortu akan murka jika selain kamu telah menghabiskan harta bendanya, berani kepadanya dan sama sekali tidak berprestasi.

Hari berganti hari, bulan pun silih berganti, tahun berganti tahun: usia kamu pasti semakin tambah dewasa. Yang kelas X, setahun kemudian bakal naik kelas XI, selanjutnya kelas XII. Lulus dari SMA masuk ke perguruan tinggi: semester I hingga dan seterusnya. Itulah fase kehidupan yang pasti kamu alami.

Ketika makin tambah gedhe alias dewasa sudah selayaknya kamu memulai hidup mandiri. Artinya, ortu pasti nggak akan nglupain ongkos pendidikan kamu. Namun, alangkah lebih afdol-nya jika mulai sekarang ngumpulin duit dari jerih payah sendiri. Hal itu sebagai bekal saat kamu lulus nantinya. Apalagi saat ini mencari pekerjaan tak semudah yang kamu bayangkan. Jumlah lapangan pekerjaan tak sebanding dengan yang pencari pekerjaan: banyak yang mau cari kerja daripada lapangan pekerjaannya. Lalu gimana caranya?

1. Pilih Sampingan yang Cocok
Misalkan menunggui warnet, toko, counter hape bisa kamu lakuin asalkan tidak mengganggu jam pelajaran maupun kuliah. Bisa juga menjajakan pakaian, sovenir maupun pernak-pernik pada temen dekat di sekolah maupun kampus kamu. Toh, hasilnya lumayan juga bisa nambahin saku dari ortu. Menulis di media massa juga tak masalah. Setiap karya yang dipublikasikan di media mendapatkan honor dari redaksi. Alhasil, pilihlah kerja sampingan yang memang cocok dan pas sesuai dengan kemampuan kamu.

2. Jangan Borosin Uang!
Punya kerja sampingan berarti kamu sudah punya pemasukan sendiri. Jika ortu masih mau ngongkosi biaya pendidikanmu artinya kamu memiliki pemasukan ganda. Tapi, jangan mentang-mentang dompet lagi tebal, terus berboros-boros ria. Liat barang ini, dibeli. Liat barang itu, juga dibeli. Wah, jangan sampai. bisa-bisa cepet ludes dech kamu punya duit.

3. Atur Pemasukan and Pengeluaran
Memenej (atur) pemasukan plus pengeluaran mesti kamu lakuin. Menganut pada prinsip ekonomi pengeluaran kamu tidak boleh lebih besar dari pemasukanmu. Artinya, kamu mesti punya target, bulan ini mau ngeluarin buat apa? Sehingga, dengan target itu pemasukan and pengeluaran menjadi seimbang.

4. Gemar Menabung
Menabung juga mesti kamu lakuin biar hartamu nggak cepet habis alias ludes. Oia, jangan simpen kamu punya uang dibawah bantal. Bisa-bisa sewaktu-waktu kamu liat hasrat untuk menghabiskannya kian membara. Lebih baik tabung tuch duit di bank terdekat dari tempat tinggalmu. Minimal dalam setiap bulan kamu mesti titipin tuch duit ke bank.

5. Sedekah untuk Kebajikan
Sisihkan sebagian hartamu meski sedikit untuk bersedekah! Tentu bersedekah sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki. Kalo punyanya cuman sedikit, berikanlah yang sedikit itu. Sebaliknya, kalo punya banyak, santunkahlah yang banyak itu. Memberikan dan menyantunkan sebagian duit itu bagi yang memerlukan: untuk fakir miskin, sarana sosial maupun saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Dengan sedekah itu kita cuman bisa memohon agar Tuhan senantiasa melapangkan rizki bagi SwaraMuda semua. Begitu.

0 komentar:

Posting Komentar