Menjadi Mahasiswa Ideal

Jumat, 10 Desember 2010

Sebuah negara tidak akan dapat berdiri kokoh bila tidak ada penerusnya. Semua hala yang telah dibangun akan menjadi hala yang sia-sia bila tidak terjadi pergantian generasi yang baik. Sungguh pergantian generasi dari suatu bangsa akan dibebankan kepada mahasiswa kini. Bahakan dengan kekuatan mahasiswa, bukan suatu hal yang mustahil untuk meruntuhkan ataupun membalikkan bangsa. Tapi bukan mahasiswa yang sepeti itu yang di butuhkan oleh bangsa ini unuk membangun menjadi bangsa yang lebih baik.
Kini merupakan zaman yang penuh dengan kritisi dah inovasi-inovasi baru. Suatu hal yang monotone bukanlah menjadi trend. Begitu juga bagi seorang mahasiswa. Mahasiwa yang hanya menjadi seorang yang monoton, tak akan mampu untuk mebangun bangsa ini. Nilai akademi bukanlah menjadi satu-satunya hal yang harus di gapai oleh seorang mahasiswa yang ideal. Masih banyak hal lagi yang tidak kalah pentingnya dari akademi. Lingkungan social tidak akan melihat diri seseorang dari nilai akademi yang telah ia dapatkan, melainkan lebih melihat dari sesuatu apa yang akan dia berikan kepada lingkungannya.
Hanya berangkat kuliah dan membaca buku dan sekedar mencari nilai yang memuaskan tidak lah cukup untuk menjadi mahasiswa yang ideal saat ini. Bangsa kita sudah memiliki banyak orang pintar dan genius, namun bagaimana dengan orang-orang yang mau mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan lingkungannya. Bagaimana dengan mahasiswa yang always available ketika lingkungannya membutuhkannya? 1:100? Atau 1:1000? Ironis memang. Mereka yang menyebutkan dirinya seorang mahasiswa namun apakah ia memperlihatkan cerminan mahasiwa yang ideal?
Kepemimpinan, berkomunikasi, bersosialisasi bukanlah suatu hala yang bisa kita dapatkan dengan hanya belajar di depan buku, atau hal yang bisa di cari melaui google atau Wikipedia, ataupun sekedar melihat. Namun itu semua merupakan skill yang hanya bisa dapatkan dengan langusng terjun di masyarakat. Belajar membaca lingkungan, meruncingkan kepekaan, melihat situasi, dan banyak hal lagi. Tidak mudah memang untuk mencapai itu semua, bukan sebuah pengorbana yang kecil untuk mencapai itu. ”Pengorbanan”? Bukan sebuah frase yang tepat sepertinya. “Kewajiban” sepertinya akan lebih appropriate untuk menjadi mahasiswa yang ideal. Kata “pengorbanan” hanya muncul karena mindset kita saja yang terbiasa bersantai-santai dan bermalas-malas, sehingga memberikan effort yang lebih pada sesuatu hala lain akan di angga sebagai “pengorbanan”!
Seorang mahasiswa juga dituntut kreatif, namun bukan berarti kreatif tanpa dasar. Kata kreativitas sudah memiliki arti yang sangan luas. Segala hal yang berbeda dengan hal lain kini sudah dikatakan suatu yang kreatif, entah baik ataupun buruk. Kreatif yang bersifat positif dan membangunlah yang dibutukan oleh bangsa ini.
Mahasiswa yang ‘satu’ yang susah dibentuk. Sampai sekarang bahkan sudah banyak mahasiwa yang dikata ‘ideal’ tapi masih sangat sedikit bila di bandingkan jumlah mahasiswa itu sendiri. Banyak mahasiwa yang hebat dan kuat untuk menjalakan suatu hal pada suatu bidang. Namun tak banyak dari mereka yang mau bekerja ‘satu’. Tujuan mereka ‘satu’, jalannya juga hanaya ‘satu’, cara yang ditempuh juga ‘satu’, namun mengapa mereka hanya bergerak ‘satu-satu’? Dua akan lebih baik dari satu. Empat akan lebih baik dari dua. Delapan akan lebih baik dari empat. Dan rule itu akan selalu benar untuk banyak hal. Mahasiswa yang mau bekerjasamalah yang dibutuhkan untuk lingkungannya.
Tidaklah susah untuk membangun semua sikap itu. Ini bukan zaman batu atau zaman es, ini merupaka zaman modern yang segala hal akan bisa dibuat menjadi mudah. Ikut serta dalam ke-Organisai-an merupakan salah satu cara termudah untuk menumbuhkan sikap itu semua. Tuntutan akan akademis yang tinggi seharusnya tidak menutup gerbang ke-orrganisasi-an. Akademis hanyalah salah satu bagian kecil yang harus dicapai seorang mahasiswa dan yang lainnya hanay bisa dicapai di dalam kehidupan social. Buakan sosial yang hanya bersenang-senang dan bermanja-manja, namun lingkungan social yang membangun dan dapat menumbuhkan sikap-sikap yang di butuhkan oleh seorang mahasiswa yang ideal. Karena sebuah kontribusi tidak akan terlihat besar bila tidak ada badan/organisasi yang bersamanya. Dengan bersama-sama maka kontribusi akan sangat berpengaruh.
Jaya mahasiswa Indonesia!
Sumber : http://hendracupu.wordpress.com/2009/10/10/mahasiswa-yang-ideal/

0 komentar:

Posting Komentar