TAWURAN... BUDAYA YANG TAK BERBUDAYA !!!!

Rabu, 10 Oktober 2012

Tawuran.. budaya yang tak berbudaya..

Tawuran Antar Pelajar

      Tawuran merupakan kegiatan yg sangat merugikan diri sendiri bahkan orang lain. bayangkan saja tidak sedikit dari mereka yang ikut tawuran itu terluka bahkan kehilangan nyawa. sebenernya apa yang ada di pikiran mereka, sehingga mau untuk mengikuti tawuran?? bukannya itu sama saja dengan bunuh diri.

     Mungkin memang di usia segitu, mereka masih labil. masih mencari jati diri mereka. Tetapi menurut saya mereka mengikut tawuran, hanya karna gengsi. artinya mereka malu jika sekolah mereka di ejek ejek. tapi apakah hanya karna saling ejek mereka rela mengorbankan nyawa. untuk itu lah kita harus meminimalkan tawuran pelajar dengan mengkaji beberapa aspek. yaitu :

- Lingkungan
    Tugas seorang pelajar adalah menuntut ilmu sebaik-baiknya di bangku sekolah, berjuang untuk mendapatkan prestasi terbaik. Bukan mengikuti ajang 'prestasi' mencari kemenangan dengan perkelahian atau tawuran. 

    Ini menjadi salah satu contoh tindakan brutal yang umum terjadi di kalangan pelajar. Perilaku ini dapat saja terjadi karena adanya faktor lingkungan yang mempengaruhi, misalnya lingkungan yang akrab dengan kekerasan.

- Kestabilan emosi

    
    Remaja dengan emosi yang baik dan stabil, lebih bisa mengatasi masalah sendiri, dengan berusaha mencari solusi. Saat sedang dalam situasi tertentu, mereka mampu memberikan penghargaan pada diri sendiri, serta memiliki penghayatakan positif tentang dirinya.

    Mereka mampu mengatasi tekanan atau stres dengan baik. Saat berhadapan dengan masalah, mereka pun melakukan analisis dan akan mencari jalan keluar.

   "Mereka tidak akan menciptakan masalah baru, justru berusaha mencari jalan keluar yang baik," kata Roslina Verauli saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan.

- Peran orangtua
    
    Peran orang tua juga diperlukan untuk mendukung perkembangan anak. Bagaimana caranya ? Hal yang paling mudah adalah dengan membangun ikatan komunikasi yang baik.
    Perilaku berkomunikasi atau kedekatan emosional patut diterapkan dalam hubungan orangtua dan anak. Pastikan pula hubungan Anda (suami dan istri) juga sehat, sehingga tidak memengaruhi perkembangan anak. 

RHEZA ARIFIANDHI (25210842)




0 komentar:

Posting Komentar